Desainer Fashion Akan Kenalkan Tenun Ikat Lombok ke Jepang

Advertisement
Advertisement
Tenun Ikat Lombok akan Melenggang dalam Gelaran Fashion Show di Jepang- Tenun ikat di Lombok merupakan jelmaan masa lampau karena merupakan industri pembuatan kain dengan metode tradisional yang butuh makan waktu yang begitu lama untuk membuatnya sehingga produk tradisional ini tergeser oleh karya pabrikan yang lebih cepat cara memproduksinya. Sebagai salah satu warisan tradisional Indonesia sudah sepatutnya diapreasiasi dengan baik oleh masyarakat. Rasa cinta terhadap kain tenun mendorong desainer kebanggan negeri, Wignyo Rahadi membawa kain tenun ikat khas Lombok Timur ke Jepang.

Perancang model yang kuat dengan nafas etnik ini juga akan mempromosikan kain tenun ciri khas Pringgasela ke luar negeri. Motif Sundawa dari Lombok Timur ini di buat dengan memakai alat tenun bukanlah mesin (ATBM) bernama gedogan serta pewarnaan alami dari tumbuhan seperti kunyit, kulit nangka, batang kayu serta dedaunan. Untuk desain kesempatan ini moderen etnik dengan sentuhan style Jepang yang ciri khas, seperti obi serta kimono. Look-nya sederhana tetapi eksklusif.

Bahan basic kain tenun dari daerah Pringgasela Lombok Timur yang termasuk kurang terkenal dibanding tenun ikat daerah lain. Karenanya saya menginginkan mengenalkanke pasar Asia terlebih dulu, " tutur Wignyo waktu didapati selesai acara fashion show di Kementrian Perindustrian RI, Jakarta.

https://mediatau.blogspot.com/2018/03/desainer-akan-kenalkan-tenun-ikat-lombok-kejepang.html
Tenun Ikat Lombok

Dijembatani oleh Bank Indonesia (BI) serta Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan support Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) RI, dia juga akan tampak di Tokyo, Jepang dalam gelaran fashion show bertopik Indonesian Kain Party pada 3 April 2018.

Dengan mengusung topik In-Lines, dia juga akan membawakan 10 koleksi deluxe ready to wear yang telah disiapkan mulai sejak Januari kemarin. Untuk koleksi paling barunya ini, Wignyo menuangkan gradasi warna coklat seperti krem, kuning serta emas. Sedang pelaksanaan tenun dikerjakan di desa Pringgasela oleh beberapa pengrajin lokal dengan saat 2 sampai 3 minggu untuk satu potong kain.

" Saya begitu percaya kalau tenun dapat diapresiasi dengan baik di Jepang. Lewat fashion show di KBRI ini pasti peluang buat saya untuk memperkenalkan kain tenun ciri khas Lombok Timur ke umum Asia. Terutama mereka begitu sukai dengan beberapa warna alam serta kain tradisionil seperti tenun, ikat serta ulos ciri khas kita, " terangnya.

Jadi aktor di industri fesyen, dia begitu mengharapkan bisa menggaungkan tenun, terutama motif sundawa dengan luas serta memberikan inspirasi kelompok desainer. Terlebih, untuk memakai material tenun.

Terlebih dulu, koleksi Wignyo sudah diperagakan di arena Indonesia Creative Week pada November 2017 dan Pesona Baju serta Aksesori Nusantara 2018 yang diadakan oleh Dekranas dengan Kementrian Perindustrian RI.

Advertisement